NEGERI IMPIAN
Beberapa Bulan Setelah Kemenagan Melawan Ayah
- Frederick Buechner
Ia masih bicara sendiri dengan suara sengaunya, “Semua teman kelasku pada ngobrol pakai bahasa sendiri-sendiri, sementara nggak ada satu pun anak
Sara menagis terisak di minggu ke-2 kedatangannya, 2 hari setelah ayah ibu pulang ke
Tapi setiap yah atau ibu telepon, dia selalu memperdengarkan suara ceria. Seolah-olah senag dengan pilihannya. Ketika telepon ditutup, dia kembali menangis.
Untungnya di minggu ketiga kondisi sudah mulai membaik. Dia sudah mulai terbiasa dengan keadaan sendirian. Memasak mulai jadi hobi. Belanja, buka account bank, naik metro dan kemana-mana sudah biasa sendiri. Dia mulai tidak megharapkan ditemani siapa pun, karena memang di sana semua orang harus melakukan segala sesuatunya sendiri. Tidak ada yang menemani, tidak ada yang membantu. Harus mandiri!
Satu hari ketika dia sedang belajar, telepon rumahnya berbunyi. Dia piker ayah atau ibunya, karena Cuma mera yang meneleponnya setiap hari secara bergantian. Kalo tidak ayah Ya ibu!
Ini adalah penggalan dari bagian kedua dari buku berjudul “Being 20 Something Is Hard”, dimana seorang gadis yang bernama “sara” yang menghadapi quarter life crisis di masa umur 20an.
Bagaimana kamu enghadapi quarter life crisis?
Judul : Being 20 Something Is Hard
Penulis : Dewi Pravitasari
Penerbit : DiwanTeen
No comments:
Post a Comment