Mengenai penulisan kata, yang masih perlu kita perhatikan adalah sebagai berikut.
1. Awalan di- dan ke- ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Benar Salah
dikelola di kelola
ketujuh ke tujuh
2. Gabungan kata yang salah satu unsurnya merupakan unsur terikat ditulis serangkai.
Benar Salah
saptakrida sapta krida
sapta-krida
subseksi sub seksi
sub-seksi
nonkolaborasi nonkolaborasi
non-kolaborasi
3. Bentuk dasar berupa gabungan kata yang mendapat awalan atau akhiran ditulis serangkaian atau ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur gabungan kata itu.
Benar Salah
bertolak belakang bertolakbelakang
Bertolak-belakang
tanda tangani tandatangani
tanda-tangani
mendarah daging mendarahdaging
mendarah-daging
4. Bentuk dasar berupa gabungan kata yang sekaligus mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.
Benar Salah
melatarbelakangi melatar belakangi
melatar-belakangi
menghancurleburkan menghancur leburkan
menghancur-leburkan
penyebarluasan penyebar luasan
penyebar-luasan
dibumihanguskan dibumi hanguskan
dibumi-hanguskan
5. Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital, di antara kedua unsur itu dibubuhkan tanda hubung (-).
Bentuk Salah
non-Indonesia nonIndonesia
non Indonesia
non-Afrikanisme nonAfrikanisme
non Afrikanisme
6. Kata ulang dituliskan dengan menggunakan tanda hubung di antara kedua unsurnya.
Benar Salah
anak-anak anak anak
undang-undang undang undang
terus-menerus terus menerus
7. Kata depan di dan ke ditulis terpisah dri kata yang mengikutinya.
Benar Salah
di rumah dirumah
ke mana kemana
8. Kata sandang si ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.
Benar Salah
si pengirim sipengirim
si penerima sipenerima
si pemalu sipemalu
si pencuri sipencuri
9. Partikel per yang berarti ‘tiap’ dan ‘mulai’ ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului dan mengikutinya. Sebaliknya, per pada bilangan pecahan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Benar Salah
satu per satu turun satu persatu turun
dua pertiga dua per tiga
10. Singkatan nama gelar sarjana kesehatan, dokter, seringkali dipermasalahkan. Di dalam lingkungan masyarakat muncul singkatan Dr. untuk dokter (kesehatan) dan DR untuk doktor (purnasarjana). Hal ini tentu saja bertentangan dengan kaidah karena singkatan Dr. diperuntukkan bagi gelar Doktor, sedangkan DR seolah-olah merupakan singkatan kata atau nama yang sama halnya dengan PT (perseroan terbatas), SD (sekolah dasar).
11. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf kapital, tidak diikuti tanda titik.
Benar Salah
DPR D.P.R
PT P.T.
SMP S.M.P
SD S.D.
12. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.
Benar Salah
sda. s.d.a.
ttd. t.t.d.
yad. y.a.d.
13. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Benar Salah
cm cm.
Rp Rp.
km km.
14. Akronim nama diri, yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Benar Salah
Golkar GOLKAR
Kowani KOWANI
Bappenas BAPPENAS
2 comments:
Saya dapat di Wikipedia:
1. Doktor (S3)
DR. SYAFARUDIN, bukan Dr. SYAFARUDIN, tetapi
Dr. Syafarudin, bukan DR. Syafarudin.
2. Dokter (ahli penyakit)
Dr. SOEMANTRI, bukan dr. SOEMANTRI, tetapi
dr. Soemantri, bukan Dr. Soemantri
Betul tidak? Yang betul NY. DEWI atau Ny. DEWI?
anda benar-benar ahli bahasa
Post a Comment